Jilbab Mengubah Amerika

Jilbab Akhirnya Ubah Sejarah Gedung Putih!


WASHINGTON – Seorang wanita Muslim pertama ditunjuk untuk sebuah posisi dalam pemerintahan Barack Obama bertemu dengan para pembuat undang-undang pada Senin lalu dan membahas peranannya dalam sebuah dewan kepenasehatan antar agama memberikan harapan-harapan baru di pemerintahan akan memperluas dialog dan pemahaman.

Lesung pipi Dalia Mogahed tampak bersinar di bawah Jilbabnya, penutup kepala Muslim, ketika ia menyapa para staf senat dan para kritikus politik pada sebuah rapat yang diorganisir oleh Asosiasi Kongres para Staf Muslim untuk membahas opini publik Muslim Amerika dalam kebangkitan sebuah survey baru-baru ini.


Warga negara Amerika kelahiran Mesir – yang mengepalai Pusat Gallup Amerika untuk Studi-studi Muslim, sebuah pusat penelitian non-pemerintah yang menyediakan analisis data pengantar dalam pandangn populasi Muslim di seluruh dunia – menjadi wanita Muslim berJilbab pertama yang ditunjuk dalam posisi di Gedung Putih.

“Saya merasa sangat terhormat diberikan kesempatan ini untuk melayani negara saya dengan cara ini,” Mogahed, yang akan menjadi jendela Obama kepada komunitas Muslim Amerika, berkata.

Bulan lalu, Obama menandatangani sebuah perintah eksekutif yang merancang sebuah badan baru di Gedung Putih yang disebut “Office of Religius Partnership” (Kantor Kemitraan Keagamaan) untuk mendukung institusi keagamaan dan memperkuat dialog antar agama dan ikatan kepemerintahan. Kelompok kepenasehatan, terdiri dari 25 keagamaan dan perwakilan sekuler, bertugas melaporkan kepada presiden tentang peranan agama yang dapat dimainkan dalam menyelesaikan masalah sosial dan menujukan kepada masalah-masalah hak-hak warga sipil.

“Kunci ide dari dewan tersebut adalah untuk menepuk ke dalam sebuah energi dan kebijaksanaan dari organisasi-organisasi keagamaan dan para pemimpin yang memfokuskan pada kelompok keagamaan untuk menyelesaikan masalah-masalah umum,” Mugahed menjelaskan.

Mogahed akan memberi penerangan singkat pada Obama tentang apa yang Muslim ingin dari Amerika Serikat dalam sebuah tawaran untuk menciptakan hubungan komunikasi dan gambaran keliru yang benar dari Muslim Amerika.

Kelompok kepenasehatan akan membantu memberi definisi dari masalah-masalah yang berhubungan dengan komponen keagamaan termasuk dampak-dampak dari krisis ekonomi pada kelompok-kelompok minoritas dan fenomena dari keluarga tanpa ayah. Hal ini juga akan meminta untuk mengurangi jumlah aborsi dan memperkuat hubungan antar agama antara Muslim dan Kristen.

Alasan dasar di balik dewan tersebut adalah kerja sama antara keagamaan dan membantu mereka menjadi sebuah kekuatan yang membantu mendorong masyarakat untuk maju,” Mogahed mengatakan. “Tantangan-tantangan kemasyarakatan dibagi oleh semua kelompok-kelompok yang berdasarkan keagamaan dan inilah tugas kami untuk menyatukan mereka melawan tantangan-tantangan umum.”

Mugahed akan tetap melanjutkan pekerjaan tetapnya di Gallup sambil mengabdi sebagai seorang penasehat.

Penunjukan Mugahed datang pada masa kritis yang diberikan oleh arus pasang dari Islamophobia di media dan diantara beberapa siklus akademis.

“Saya sangat senang bahwa Dalia diminta untuk menjadi bagian dari kelompok kepenasehatan ini karena ia mewakili posisi yang unik,” Jihad Saleh Williams, dari Asosiasi Kongres Staf Muslim, menuturkan.

“Selalu terdapat sebuah pertanyaan dari siapa ahlinya? Siapa yang berbicara tentang Muslim? Hal itulah yang terdapat dipikiran para pembuat kebijakan pada umumnya,” Williams mengatakan. “Dalia mengetahui bahwa Komunitas Muslim dan semua yang ia katakan datang dari pekerjaannya di Gallup, yang berdasarkan fakta dan berlawanan dari dengan “para ahli” yang sering kita lihat di TV yang berbicara, tidak berdasarkan fakta, tetapi berdasarkan ideologis. Dalia adalah alternatif yang berdasarkan fakta dari hal tersebut,” ia mengatakan.

Sebagai peneliti senior, dan direktur eksekutif dari Pusat Gallup dengan latar belakang teknik KIMIA dan dministrasi bisnis, Mogahed mengepalai studi-studi tentang opini publik seluruh dunia tentang Muslim. Studi-studinya dan hasil statistiknya telah dikutip oleh media yang menonjol seperti Wall Street Journal, majalah Foreign Policy, Middle East Policy dan the Harvard International Review.

Pada 2008, ia bekerjasama dengan John L. Espito menulis “Who Speaks On Behalf Of Islam? What a Billion Muslims Really Think,” (Siapa yang berbicara atas nama Islam? Apa yang Sebenarnya Milyaran Muslim Pikirkan), studi terbesar dan yang paling komprehensif dari opini publik seluruh dunia tentang Muslim.

Penasehat Muslim pertama yang ditunjuk oleh Gedung Putih tersebut menandai awal dari sebuah kesempatan bagi Muslim untuk dengan serius mengembangkan solusi tantangan-tantangan sosial.

“Muslim Amerika memiliki banyak ide dan harus berpartisipasi dalam perkembangan dari solusi yang menlayani negara mereka dan penting bahwa mereka mendapatkan kesempatan untuk melakukan hal yang sama,” Mogahed mengatakan.

Ia berharap untuk menentang stereotip dari Muslim sebagai ekstrimis dan sumber-sumber dari kegelisahan yang telah bertambah latar belakang dalam beberapa tahun ini dalam kebangkitan dari Amerika Serikat yang menuntun pada perang di dua negara Muslim.

Karena menjadi wanita Muslim pertama di Gedung Putih, Mogahed mengatakan bahwa Jilbab merupakan sebuah non-isu dalam proses perekrutan dan penunjukannya berdasarkan ketertarikan Obama dalam mendengar dari Muslim dan kemampuannya dalam menyediakan informasi tersebut melalui pekerjaannya di Gallup.

“Jilbab bukanlah sebuah permasalahan. Apa yang dicari pemerintahan Obama adalah suara nasehat tentang bagaimana mengajak warga negara Amerika dalam sebuah sebab umum,” Mugahed mengatakan.

Terdapat dua pekerja tetap Muslim baru-baru ini yang dipekerjakan di Gedung Putih, walaupun keduanya tidak memegang posisi politik tingkat tinggi. Bagaimanapun juga, Williams mengatakan bahwa pemerintahan Obama pada umumnya dibelakang penunjukan dan oleh karena itu, komunitas Muslim, seperti kelompok yang lain, telah mengajukan buku-buku rangkuman yang mereka harapkan akan dikonsultasikan sebagai lebih banyak keputusan staf yang dibuat melalui ringkasan tersebut. (Suara Media/ppt/aby)

Print this post

Sincerely,
Padhang Bulan
Layla Signature

1 komentar:

Anonim mengatakan...

semoga membawa perubahan yang lebih baik